pRLy0KjoYc-s7w-itlUBTnSoa9g blogrozran: September 2016 blogrozran

Pages

Ads 468x60px

Jumat, 23 September 2016

The Power of Kepepet

The Power of Kepepet Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Tomi adalah seorang pegawai kantoran yang sedang bernasib apes. Kantornya yang hampir bangkrut melakukan rasionalisasi pegawai. Ia ikut terkena pemutusan hubungan kerja. Padahal, ia merasa di perusahaan itu sudah sangat nyaman. Apa daya. Ia harus jadi pengangguran lagi. Ia pun tak tahu harus ke mana mencari pekerjaan. Sebab, ia hanya lulusan SMA. Yang sarjana saja susah cari pekerjaan, apalagi dirinya yang hanya sekolah SMA, begitu pikirnya.

Di rumah, ia harus menanggung hidup dua anak dan seorang istri. Meski istrinya berjualan sayuran untuk membantu menambah penghasilan, jumlahnya tak cukup. Anaknya sudah sekolah SD. Mereka butuh makan dan butuh biaya sekolah yang tak sedikit. Tomi pun kebingungan. Sebab, pesangon yang diberikan perusahaan jumlahnya hanya cukup untuk hidup tiga bulan.

Karena tak kunjung mendapat pekerjaan pengganti, ia pun hampir putus asa. Di tengah kebingungannya itu, ia melihat istrinya justru makin banyak mendapat pelanggan. Masakan yang dibuat istrinya rupanya banyak yang suka. Di tengah kegelisaha
... baca selengkapnya di The Power of Kepepet Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

read more

Senin, 19 September 2016

Wiro Sableng #93 : Lembah Akhirat

Wiro Sableng #93 : Lembah Akhirat Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

Episode : TUA GILA DARI ANDALAS

SATU

Bayangan putih yang berkelebat di malam gelap dan dingin itu tiba-tiba lenyap laksana ditelan bumi. Beberapa saat kemudian satu bayangan lagi muncul di tempat itu. Sambil mengusap keringat yang membasahi keningnya orang ini memandang berkeliling. Ternyata dia seorang pemuda berwajah tampan, berkumis tipis, mengenakan pakaian serba merah. Sehelai kain hitam menutupi kepalanya sampai ke kening.

"Heran, apa dia punya ilmu amblas ke dalam tanah? Barusan saja aku masih melihat dia berada di depanku. Bagaimana tahu-tahu lenyap tanpa bekas?" Orang yang berkata dalam hatinya itu memandang berkeliling. "Malam gelap sekali. Tapi mataku tak bisa ditipu. Tak ada pohon besar untuk bersembunyi. Tak ada semak belukar untuk mendekam. Aneh...."

Orang ini lalu melangkah ke kiri. Dari sini dia membuat gerakan memutar. Tetap saja orang yang tadi diikutinya tidak kelihatan. "Apa aku mener
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #93 : Lembah Akhirat Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
read more

Minggu, 18 September 2016

Bawalah Terbang Ikan Ini

Bawalah Terbang Ikan Ini Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Aku mulai menjalani kehidupanku sebagai siswa SMA. Banyak kenangan indah yang telah kulalui bersama teman-temanku sewaktu masih di SMP, dan itu semua masih kuingat. Ya tentu saja, baru sebulan yang lalu aku lulus. Aku kini bergabung dengan sekolah baru dan teman baru, hanya saja ada sesuatu yang masih lama.

Ujian akhir semester 1 sudah kulewati, maka tibalah libur panjang. “Horeee…!”, itulah teriakan histeris anak SMA jaman sekarang. Seolah-olah mereka memiliki radar khusus di telinga mereka, hal sekecil apapun yang berkaitan dengan kata ‘libur’ akan sampai ke telinga mereka dengan cepat, mendahului speaker merk TOA yang terpasang dekat lapang upacara ataupun speaker-speaker kecil di setiap kelas. Entahlah, itu masih menjadi sebuah misteri yang belum terpecahkan hingga saat ini.

Beberapa teman SMP-ku sepakat untuk mengadakan reuni kecil-kecilan di salah satu villa milik temanku. Karena acaranya mendadak, maka yang hadir pun tidak terlalu banyak.
Setelah melewati jalan yang cukup berliku-liku dan disusul oleh tanjakan dan turunan, akhirnya terlihatlah sebuah villa kecil yang dikelilingi oleh kolam ikan yang tidak terlalu dalam.
Kami saling bercerita mengenai sekolah kami sekarang. Maklum saja, setelah lulus dari SMP banyak yang melanjutkan ke sekolah yang berbeda-beda.
... baca selengkapnya di Bawalah Terbang Ikan Ini Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

read more

Jumat, 16 September 2016

Jangan Ikut-ikutan

Jangan Ikut-ikutan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Siang hari dengan teriknya sinar matahari. Andi, anak smp kelas 1 sangat senang bermain-main dengan sepeda kesayangannya di tengah halaman rumah. Dan terkadang ia pun berkreliling-keliling di daerah sekitar rumahnya.

Ketika andi sedang asik bermain dengan sepedanya, tiba-tiba datang lah seorang teman andi yang bernama dony dengan menggunakan sepeda motor. Seketika membuat andi ingin ikut mencoba.

“don, berani sekali kamu mengendarai sepeda motor itu. Padahal sepeda motor itu lebih besar dari pada kamu.” kata andi dengan rasa penasarannya.

“hahaha, kenapa tidak?” dengan sombongnya “hanya anak penakut saja yang tidak berani.” kata dony dengan angkuhnya sambil beranjak pergi meninggalkan andi.

Terbesit dalam benak andi ingin ikut mencoba. Dengan rasa ragu ia memberanikan diri untuk mencoba mengendari salah satu sepeda motor milik orang tuanya sambil menuju garasi rumah.

Dengan perlahan ia mengeluarkan sepeda motor tersebut dari garasi. Meski dengan rasa takut akan dimarahai oleh sang ibu, ia tetap nekat ingin mencoba.

Selang beberapa menit saja, ia sudah bisa mengendarai sepeda motor tersebut. Meski awalnya pelan, namun perlahan-lahan ia pun mencoba mengendarai sepeda motor terebut dengan kecepatan yang tak seharusnya ia lakukan.

Dan tiba-ti
... baca selengkapnya di Jangan Ikut-ikutan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

read more

Rabu, 14 September 2016

Rafael Nadal, Si Pantang Menyerah

Rafael Nadal, Si Pantang Menyerah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Perjuangan habis-habisan dan pantang menyerah sampai tetes darah terakhir barangkali tepat untuk menggambarkan perjuangan Rafael Nadal mengalahkan petenis nomor satu dunia, Roger Federer di ajang tennis Wimbledon. Betapa tidak, mereka mencetak rekor permainan tenis terlama dalam sejarah, yakni empat jam 48 menit. Dan, itu pun dengan skor yang sangat ketat, 6-4, 6-4, 6-7, 6-7, dan 9-7.

Selama ini, tepatnya dua musim berturut-turut, Nadal selalu kalah di final Wimbledon oleh Federer. Nadal yang dikenal sebagai jago lapangan tenis tanah liat hanya bisa menang dari Federer di final Perancis Terbuka, yang memang menggunakan lapangan tanah liat. Selebihnya, jika berjumpa di lapangan rumput, hampir selalu dipastikan Federerlah pemenangnya.

Karena itu, kemenangan Nadal atas Federer di Wimbledon ini menjadi sejarah tak terlupakan bagi Rafael Nadal. Sebab, selain bisa mengalahkan musuh bebuyutannya beberapa tahun belakangan, Nadal juga kembali mengharumkan nama negaranya-Spanyol-yang terakhir jadi juara di Wimbledon tahun 1966 atas nama Manuel Santana.

Yang jelas, pertandingan kali itu memang layak disebut sebagai pertarungan tenis abad ini. Betapa tidak, susul menyusul angka, hingga jatuh bangun mewarnai partai yang juga diselingi hujan tersebut. Beberapa kali kejar mengejar angka terjadi, bahkan hingga ke angka kritis. Sang pem
... baca selengkapnya di Rafael Nadal, Si Pantang Menyerah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

read more

Senin, 12 September 2016

Oey Tambah Sia - Sang PlayBoy Jakarta Dihukum Gantung Belanda

Oey Tambah Sia - Sang PlayBoy Jakarta Dihukum Gantung Belanda Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Mengaet pesinden

Pesta meriah di kabupaten Pekalongan semakin semarak karena kehadiran seorang pesinden tenar bernama Mas Ajeng Gundjing. M.A. Gundjing itu sebenarnya putri seorang mamtancamat. Kenapa ia menjadi pesinden? konom semasa kecil ia pernah sakit parah,sehingga hampir tidak tertolong. Dalam keadaan sulit itu, orang tua untuk bernadar. Kalau anak ini sembuh,kelak ia akan belajar menjadi pesinden.

Gundjing sembuh dan tumbuh menjadi gadis cantik yang pandai menari dan melagukan tembang denganmerdu, sampai tidak ada tandingannya di Pekalongan. OeyTambahsia si matakeranjang segera jatuh hati pada biduan jelita itu.berbagai cara ditempuhnya untuk mendekati dan memikat pesinden itu. Ternyata Tambahsia berhasil. Gundjing menerima uluran tangannya.sebelum pestadi kabupaten resmi usai dan Tambahsia pulang, pesinden itu sudah diboyong ke cirebon lalu dibawa ke Betawi oleh kaki-tangan Tambahsia. Di Betawi Gundjing ditempatkan di pasangrahan Ancol, yang membuat penghuni lama merasa kurang senang.

Baru seminggu di Bintang Mas, Gundjing jatuh sakit. Entah karena Ancol yang kurang sehat atau karena tidak tahan menhadapi sikap para penghuni lama. Melihat Gundjingsakit, buru-buru Tambahsia memindahkannya ke Tangerang, ke tanah Psar Baru milknya. Tambahsia pribadi mengawasi perawatannya sampai pesinden itu sembuh, sehingga praktis Tambahsia lebih banyak berada di Tangerang ketimbang di tempat lain.

Betapapun
... baca selengkapnya di Oey Tambah Sia - Sang PlayBoy Jakarta Dihukum Gantung Belanda Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

read more

Minggu, 11 September 2016

Wiro Sableng #114 : Badai Fitnah Latanahsilam

Wiro Sableng #114 : Badai Fitnah Latanahsilam Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

Episode : PETUALANGAN WIRO DI LATANAHSILAM

"AKU KHAWATIR KAU AKAN KESALAHAN MENJATUHKAN TANGAN," KATA PENDEKAR 212.HANTU SEJUTA TANYA SEJUTA JAWAB MENYERINGAI. "SAAT INI AKU JUSTRU TENGAH MEMIKIRKAN CARA MATI BAGAIMANA PALING ENAK BAGIMU! PERBUATAN KEJIMU TERHADAP DUA CUCUKU HARUS BENAR-BENAR MENDAPAT BALASAN SETIMPAL!" "AKU TIDAK MEMPERKOSA LUHKEMBOJA DAN LUHKINANGA. JUGA TIDAK MENGANIAYANYA! ADA ORANG YANG MEMFITNAH!" "KAU BOLEH MENCARI SERIBU AKAL SERIBU UPAYA JANGAN HARAP AKU BISA PERCAYA!" "KAU HARUS TAHU DUA CUCUMU ITU MEMPUNYAI KELAINAN MUNGKIN PERBUATANNYA MENGGAGAHI ANAK GADIS ORANG TELAH MENIMBULKAN DENDAM KESUMAT DIMANA-MANA. LANTAS ADA ORANG YANG MEMBALASKAN SAKIT HATI " "KAU MENUDUH ORANG MELAKUKAN FITNAH! PADAHAL KAU SENDIRI SAAT INI TENGAH MELANCARKAN FITNAH !" TERIAK HANTU SEJUTA TANYA SEJUTA JAWAB. DALAM MARAHNYA KAKEK INI MELOMPAT DARI BATU BESAR. KAKI KIRINYA MENENDANG. YANG DIHANTAM BAGIAN DADA MURID SINTO GENDENG.

SOSOK berjubah hitam Hantu Santet Laknat serta merta berhenti melangkah dan berbalik begitu ada suara menegur di belakangnya.

"Dari pada jauh-jauh dan susah-susah pergi ke Gunung Latinggimeru untuk membuang kapak itu, lebih
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #114 : Badai Fitnah Latanahsilam Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
read more

Senin, 05 September 2016

Wortel, Telur dan Biji Kopi

Wortel, Telur dan Biji Kopi Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Seorang anak mengeluh pada ayahnya tentang hidupnya yang sulit. Ia tidak tahu lagi harus berbuat apa dan ingin menyerah saja. Ia lelah berjuang. Setiap saat satu persoalan terpecahkan, persoalan yang lain muncul.

Ayahnya, seorang juru masak, tersenyum dan membawa anak perempuannya ke dapur. Ia lalu mengambil tiga buah panci, mengisinya masing-masing dengan air dan meletakkannya pada kompor yang menyala. Beberapa saat kemudian air dalam panci-panci itu mendidih.

Pada panci pertama, ia memasukkan wortel. Lalu, pada panci kedua ia memasukkan telur. Dan, pada panci ketiga ia memasukkan beberapa biji kopi tumbuk. Ia membiarkan masing-masing mendidih.

Selama itu ia terdiam seribu bahasa. Sang anak menggereget gigi, tak sabar menunggu dan heran dengan apa yang dilakukan oleh ayahnya.

Dua puluh menit kemudian, sang ayah mematikan api. Lalu menyiduk wortel dari dalam panci dan meletakkanya pada sebuah piring. Kemudian ia mengambil telur dan meletakkanya pada piring yang sama. Terakhir ia menyaring kopi yang diletakkan pada piring itu juga.

Ia lalu menoleh pada anaknya dan bertanya, "Apa yang kau lihat, nak?"

"Wortel, telur, dan kopi" jawab sang anak. Ia membimbing anaknya mendekat dan memintanya untuk memegang wortel. Anak itu melakukan apa yang diminta dan mengatakan bahwa wortel itu terasa lunak.

Kemudia
... baca selengkapnya di Wortel, Telur dan Biji Kopi Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

read more

Minggu, 04 September 2016

Menjaring Matahari

Menjaring Matahari Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Senja ini begitu memukau rupanya, sinar mentari yang menghiasi Desa Segea, Maluku Utara. Capung yang terbang bebas di mega semesta, menari tarian bidadari jelita, dan menyanyi senandung simfoni milik ratu senja. Telah tampak, kabut alam yang melekat pada langit yang berhasil berubah menjadi jingga. Kini aku, Puri, Dian, Beta, Garuda, Mukhlis, Jundi dan Suryo. sedang duduk di atas Pohon Akasia, pohon impian kami. Untung-untung melepas lelah karena seharian penuh kami telah bekerja keras mencari uang. Mukhlis yang setiap harinya membawa gerobaknya, bekerja memungut sampah, Beta dan Garuda yang masih membawa gambus dan harmonikanya, mengamen di setiap tempat, dan sedangkan aku, Puri, Dian, Jundi, dan Suryo berjualan koran di jalanan. Tetapi, dengan terbatasnya kehidupan ekonomi kami, aku dan ketujuh sahabatku masih dapat bersekolah. Membangun mimpi. Kami selalu bersama, jua membangun persahabatan yang akan terpahat selamanya di benakku, menembus kalbu sedalam karya Tuhan yang tak pernah semu. Kami memandang takjub betapa sang raja senja akan dilahap masuk menuju gua bibir misteri. Terdiam, terpana merasuk raga.

“Indahnya!” kata Garuda. Kami hanya menjawab dengan senyuman.
“Jika kau punya k
... baca selengkapnya di Menjaring Matahari Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

read more

Jumat, 02 September 2016

Senja Dipadang Ilalang

Senja Dipadang Ilalang Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Senja hari ini begitu indah, semilir angin begitu merdu diikuti tarian lembut sang ilalang. Suasana ini mengingatkanku pada kejadian dua tahun yang lalu sebelum aku di rawat di rumah sakit karena koma. Entah mengapa hidupku langsung berubah drastis 360° bagaikan terhipnotis oleh dedi corbuzier. Hanya sepatah kata yang diucapkan oleh gadis berkerudung itu, hatiku langsung luluh lantah dibuatnya bagaikan tsunami yang menyerang Aceh pada saat itu. Suara lembut, dan kerudung berwarna hijau yang dipermainkan oleh angin membuat keanggunan seorang gadis soleha. Aku masih ingat saat itu aku masih berusia 16 tahun, belum masuk kategori dewasa bagi seorang laki-laki seperti saya. Saat itulah rasa ingin tahuku tentang segala hal muncul satu per satu menggerogoti kehidupanku. Apa yang seharusnya tidak dilakukan, terpaksa aku lakukan karena rasa keingintahuanku tentang hal-hal yang baru yang dapat merugikan diriku sendiri.

Saat itu di bawah pohon akasia dekat hamparan ilalang yang tak jauh dari kampung tempat dimana paman dan bibi tinggal, aku melampiaskan rasa sakit hatiku terhadap kedua orang tuaku yang tidak pernah peduli dengan keadaanku. Seti
... baca selengkapnya di Senja Dipadang Ilalang Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

read more

Impian Hati menjadi Habibie

Impian Hati menjadi Habibie Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Suatu ruang gelap ramai. Siang hari menuju sore
Tampak 4 orang sedang menuju bioskop, keempat sahabat yang dibayangkan tokoh Pahlawan Habibe (B.J. Habibie) dengan Ibu Ainun di suatu layar bioskop.
Diyah dan Retno tampak mengantri untuk membeli karcis di suatu ruang. Yang tampak lelah menunggu karcis sambil berdiri. Dan akhirnya mereka mendapatkannya.
“Teman-teman, ini karcisnya sudah dapat!.”
“Mana-mana?” Sambil berlari menuju ke tempat Diyah dan Retno.
“Ayo, kita cepat masuk ke Bioskop!.”
“Iya, ntar malah ketinggalan ceritanya.”

Setelah semua selesai menonton bioskop, tampak keempat anak keluar dari bioskop dan berdiri di depan bioskop sambil mencari tempat duduk untuk bersinggah dan membeli sebuah makanan ringan.
“Wah, tadi cerita Habibie dan Ainun sangat bagus dan tepat untuk dijadikan teladan” Bicara dengan teman-temannya.
“Iya, tadi sangat Istimewa dan mengharukan. Disamping ceritanya bisa dijadikan inspirasi kit
... baca selengkapnya di Impian Hati menjadi Habibie Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

read more

Kamis, 01 September 2016

Terimakasih Ratih

Terimakasih Ratih Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

“Segera selesaikan tugasmu, Gilang!”
Suara Bu Tinah terdengar tepat di telingaku. Beliau memang tidak membentak, tapi kalimatnya penuh penekanan. Terdengar begitu kuat kejengkelan Bu Tinah terhadap sikapku yang tidak pernah menjadi baik apalagi santun.
Aku beranjak dari tempat dudukku. Bu Tinah pun menatapku tajam. “Mau kemana kamu?” Tanyanya dengan mata melotot. Seisi kelas menoleh ke arahku.
“Keluar. Sumpek di sini.” Jawabku datar sambil berlalu meninggalkan kelas.
Mungkin Bu Tinah sudah terlalu lelah memarahiku untuk hari ini. Beliau membiarkanku keluar begitu saja, tanpa mengejaarku. Paling juga Bu Tinah sudah hafal tempat mana yang akan kutuju.

Aku duduk di kursi kantin, tanganku menyambar keripik singkong yang ada di depanku. Aku membukanya kemudian melahap tanpa beban. Bu Siti tampak memandangiku dari balik etalase makanan.
“Pelajarannya Bu Tinah, Lang?” Tanyanya dengan tangan yang sibuk merapikan makanan.
Bu Siti sudah hafal kebiasaanku rupanya. Aku memang paling tidak betah dengan guru matematikaku itu. Dari sekian banyak guru yang membosankan di sekolah ini, dialah yang paling super membosankannya.
Tidak pernah tersenyum, garing dalam menghadirkan canda, dan tidak pernah punya tatapan ramah
... baca selengkapnya di Terimakasih Ratih Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

read more

Jangan Ikut-ikutan

Jangan Ikut-ikutan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Siang hari dengan teriknya sinar matahari. Andi, anak smp kelas 1 sangat senang bermain-main dengan sepeda kesayangannya di tengah halaman rumah. Dan terkadang ia pun berkreliling-keliling di daerah sekitar rumahnya.

Ketika andi sedang asik bermain dengan sepedanya, tiba-tiba datang lah seorang teman andi yang bernama dony dengan menggunakan sepeda motor. Seketika membuat andi ingin ikut mencoba.

“don, berani sekali kamu mengendarai sepeda motor itu. Padahal sepeda motor itu lebih besar dari pada kamu.” kata andi dengan rasa penasarannya.

“hahaha, kenapa tidak?” dengan sombongnya “hanya anak penakut saja yang tidak berani.” kata dony dengan angkuhnya sambil beranjak pergi meninggalkan andi.

Terbesit dalam benak andi ingin ikut mencoba. Dengan rasa ragu ia memberanikan diri untuk mencoba mengendari salah satu sepeda motor milik orang tuanya sambil menuju garasi rumah.

Dengan perlahan ia mengeluarkan sepeda motor tersebut dari garasi. Meski dengan
... baca selengkapnya di Jangan Ikut-ikutan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

read more