pRLy0KjoYc-s7w-itlUBTnSoa9g Dagang dekat lapak prostitusi, PKL diminta berdoa agar tak sial blogrozran

Pages

Ads 468x60px

Selasa, 13 Agustus 2013

Dagang dekat lapak prostitusi, PKL diminta berdoa agar tak sial



Para pedagang kaki lima (PKL) Tanah Abang menuntut Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ( Jokowi ) bertindak adil dengan turut menggusur kawasan pelacuran Bongkaran, Tanah Abang. Mereka takut sial karena berjualan dekat dengan area prostitusi.

Menanggapi permintaan pedagang, Wali Kota Jakarta Pusat Saefullah menyarankan agar para PKL banyak berdoa.

"Berdoa yang kenceng biar yang sial pergi. Mudah-mudahan aja para PSK itu tobat," ujar Saefullah kepada merdeka.com di Pasar Tanah Abang, Selasa (13/8).

Saefullah berjanji usai mengurusi lapak PKL, dirinya akan mengurusi tempat prostitusi kelas teri itu. "Nanti habis PKL beres, baru kita bereskan," katanya.

Sementara itu, Kapolsek Tanah Abang AKBP Suyudi juga berjanji akan menyikat habis prostitusi Bongkaran usai masalah PKL selesai. "PKL dulu sekarang yang kita bereskan," katanya.

Seperti diketahui, sejumlah PKL Blok F Tanah Abang protes lapak dagangannya digusur Jokowi, Senin kemarin. Para pedagang merasa tidak melakukan pelanggaran karena berdagang di dalam pasar bukan di pinggir jalan.

Juju (35), salah satu pedagang pakaian, bahkan menolak di relokasi ke Blok G. Sebab, lokasi itu dekat dengan kawasan prostitusi Bongkaran sehingga mereka akan sial karena pembeli ogah berkunjung.

"Kalau kita dipindahkan ke sana saya jamin pasti sial, dagangan nggak bakal laku. Soalnya di sanakan tempat para pekerja seks komersial. Di agama kan bilang kalau ada yang zina sialnya itu bisa 40 rumah," ujar Juju, Senin (12/8).

Juju bahkan menantang Jokowi dan Satpol PP DKI menggusur Bongkaran yang ada di Tanah Abang. Menurutnya, tempat maksiat itu selama ini tak pernah disentuh oleh aparat.

"Kalau berani Bongkaran juga ditertibkan. Ini malah kita yang nyari duit halal diusir. Tuh Bongkaran banyak duit haramnya gusur kalau berani," kata Juju.

Sementara itu, salah seorang petugas parkir di Blok G mengatakan lokasi Bongkaran kerap kali didatangi aparat untuk memintah jatah.

"Yah biasa sih banyak yang ngemale (minta uang), Satpol PP juga kadang muter, kayaknya sih ada aparat yang nge-bekingi," ucap pria yang mengenakan topi merah ini saat berbincang dengan merdeka.com.

Pria yang enggan namanya disebutkan ini mengatakan, tidak sedikit juga para preman yang sering berulah di kawasan tersebut, sehingga mengkhawatirkan para pengguna jalan.

"Kalau malam banyak yang mabuk, malak-malakin parkiran sama pedagang," tandasnya.(src)

Artikel Terkait



0 komentar :

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.