Saat berhubungan intim, para gadis pun direkam dalam bentuk video dan foto. Para instruktur mengevaluasi gaya mereka. Bahan-bahan rekaman itu juga dijadikan bahan diskusi kelompok.
Jika ada yang kurang, maka diperbaiki. Jika dinilai cukup, maka si gadis dinyatakan lulus sebagai burung layang-layang sejati yang siap mengepak mencari mangsa.
Pendidikan ini berjalan hanya beberapa minggu. Setelah keluar dari sana para gadis itu sudah kehilangan rasa malu.
"Kami menjadi wanita muda yang mampu melakukan berbagai macam seks. Kami akan memberi mereka waktu yang hidup dalam kehidupan mereka. Tubuh kami merupakan senjata-senjata yang digunakan untuk tujuan yang telah ditentukan," ungkap Vera.(src)
0 komentar :
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.