pRLy0KjoYc-s7w-itlUBTnSoa9g Tarif cabe cabean dan tante kesepian di internet blogrozran

Pages

Ads 468x60px

Senin, 29 Desember 2014

Tarif cabe cabean dan tante kesepian di internet



Ibarat lokalisasi sungguhan di Jakarta, situs pelacuran ini menyediakan fasilitas lengkap. Pelacurnya mulai dari usia belasan tahun hingga tante kesepian. Selain itu, gigolo dan transgender juga mangkal di situs ini.

Cakep tapi bego atau biasa dikenal dengan sebutan cabe-cabean ada pula di sana. Tarif mereka bervariasi, mulai Rp 500 ribu sekali hingga Rp 700 ribu buat sekali main. Ukuran harga itu dipatok rata buat sekali kencan berdurasi satu jam.

Namun tidak semua anggota di situs lokalisasi ini bisa mendapat fasilitas tambahan promo pelacur belia ini. "Khusus untuk anggota bertipe Berlian," kata pengelola situs lokalisasi itu kepada merdeka.com melalui pesan elektronik pekan kemarin.

Dari hasil penelusuran, pelacur belia itu tersedia khusus untuk wilayah Jakarta, Depok, dan Tangerang. Buat Jawa Barat, mojang asal Bandung juga disediakan buat memuaskan nafsu pelanggan. Sekali sepekan anggota jenis Berlian bisa menikmati tidur dengan cabe-cabean. Dalam situs itu promo pelacur masuk dalam kategori ekspo.

Paling tidak ada sekitar 30 pelacur baru bisa dinikmati anggota kategori Berlian. Promo itu diperantarai seorang germo. Syaratnya tiap pengguna jasa harus mentransfer uang muka. Kelebihannya, pelacur jenis cabe-cabean ini menyediakan tempat atau kamar kos untuk bersenggama dengan pelanggan.

Sebagai bukti otentik, pelacur cabe-cabean ini menyertakan foto berpakaian seksi hingga tanpa busana. Itu dilakukan buat meyakinkan pelanggan baru untuk memakai jasa mereka.

Selain pelacur belia atau cabe-cabean, situs lokalisasi ini menyediakan layanan dari tante kesepian. Untuk anggota situs lokalisasi ini bisa memuaskan syahwat gratis. Fasilitas ini juga hanya bisa dinikmati anggota berjenis Berlian. Tante kesepian disediakan bagi anggota untuk wilayah Jakarta, Bandung, Bali, Yogyakarta, hingga Surabaya.

Pengamat kejahatan dunia maya Judith MS telah tujuh tahun memantau perkembangan situs prostitusi. Menurut dia, kemajuan teknologi rupanya dimanfaatkan juga oleh para pemain dunia pelacuran untuk memperdagangkan perempuan.

Dia menyayangkan maraknya situs itu tidak diimbangi pencegahan dari instansi terkait. "Kecanggihan teknologi saat ini memudahkan pelaku bahkan jika domain diblokir maka akan sangat mudah berganti alamat dengan cepat," ujarnya melalui pesan BlackBerry. "Minimnya hukuman penjara membikin pelaku tidak pernah kapok."(src)

Artikel Terkait



0 komentar :

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.