pRLy0KjoYc-s7w-itlUBTnSoa9g Tarif Adegan Ranjang blogrozran

Pages

Ads 468x60px

Kamis, 12 September 2013

Tarif Adegan Ranjang



Bayangan mematikan di industri pemuas syahwat



Industri esek-esek di Amerika Serikat berkembang sangat pesat. Banyak orang berbondong-bondong terjun ke bisnis ini lantaran menguntungkan baik pemain maupun si pembuat tayangan. Surat kabar Business Insider (15/11/2012) melansir bisnis film porno di Amerika meraup keuntungan bersih sekitar Rp 157,2 triliun per tahun.

Bayaran demi beradegan di atas ranjang pun sungguh membuat air liur menetes bagi mereka ingin kaya mendadak. Agen pencari bintang film porno Mark Spielger mengatakan uang ditawarkan tergantung dari seberapa mau mereka melakukan adegan ekstrem seks.

Spielger merunut bayaran paling murah untuk adegan lesbian. Bercinta antara perempuan dengan sesama jenisnya lantaran seks macam ini hanya bisa menarik mereka yang lesbian dan beberapa pasangan beda jenis kelamin.

Para lesbian ini hanya dibayar Rp 8,9 juta. Namun itu untuk sekali akting depan kamera.

Ingin meningkatkan bayaran berarti juga harus mau mengikuti kemauan produser film porno. Adegan bercinta perempuan dan lelaki mendapat gaji Rp 11,2 juta per episode. Sementara para perempuan yang rela bokongnya menjadi alat penetrasi mendapat bayaran Rp 13,4. Bayaran paling tinggi jika perempuan mau vagina dan lubang bokongnya dimasukkan kelamin lelaki sekaligus, maka bayarannya menjadi Rp 44,9.

Dengan bayaran seperti ini terang saja pelbagai macam bentuk perempuan dan lelaki, berkulit putih-hitam-coklat, bertubuh berisi atau kurus, berambut merah-pirang, apapun, berbondong-bondong mencoba peruntungan di industri porno.

Salah satu syarat menjadi bintang porno yakni bebas penyakit kelamin, dan tidak mengidap HIV-AIDS. Surat keterangan ini harus diperpanjang tiap sebulan sekali. Meski menjadi syarat ketat nyatanya masih banyak pemain memalsukan surat keterangan medis itu. Jelas saja ini bisa menular pada lawan mainnya.

Penyebabnya salah satu mungkin mereka enggan memakai pengaman. Kata bintang porno James Deen pemakaian pengaman membuat industri esek-esek ini anjlok hingga 30 persen, seperti dilansir Washington Post (12/11/2012). Padahal penggunaan kondom diperlukan sebab semua pemain bergonta ganti pasangan. Alasan mereka menolak kondom sebab merasa sudah melakukan pemeriksaan kesehatan bulanan.

Apalagi penonton film porno tidak menyukai aktor berkondom. Deen selama ini telah membintangi lebih dari 1000 film porno dalam sembilan tahun terakhir dan dia sudah melakukan sekitar 4000 adegan seks. Dia mengaku tidak pernah terkena penyakit apa pun karena rutin melakukan pemeriksaan kesehatan dua pekan sekali.

Namun fakta ini terbantahkan saat dua bulan lalu seorang aktor terbukt positif AIDS. Bahkan jumlah penderita ini kembali ketahuan kemarin. Industri ini pun semakin dibayangi penyakit mematikan belum ada obatnya itu hanya gara-gara ogah pakai kondom.
[din]

Artikel Terkait



0 komentar :

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.